Pokok Ru memagari
TanjungMudik payang di air tenang
Tambah sayu ingatkan untung
Ke mana sayang merajuk hilang
Gua hodoh milik garuda
Tempat sembunyi puteri tawanan
Jika jodoh tidak ke mana
Asalkan hati berubah jangan
Ada telaga di puncak gunung
Jumlah tujuh letak setentang
Mengapa leka duduk termenung
Orang jauh bilakan pulang
Ada telaga di celahan batu
Sentuh panas dalamnya segalah
Tiada jumpa barang semusim
Duduk rimas berdiri salah
Air terjun di celahan batu
Udara nyaman petang dan pagi
Kasih terkumpul di sudut kalbu
Berpisah jangan sampai ke mati
Ada perigi di pantai
JengkaPadi berkunca menjadi abu
Pulau Langkawi laut tenang
Tuan pergi janganlah lama
Tidak daya menanggung rindu
Siang malam rasa terbayang
Pucuk pauh dari Palembang
Buah langsat lebat di hulu
Duduk jauh berasa bimbang
Sudah dekat berasa malu.
Asal dayang dari Jawa
Berkhidmat untuk Sultan Melaka
Bila cinta hadir di jiwa
Segala nampak indah belaka
Cahaya rembulan di malam kelam
Bintang bersinar tampak serinya
Rasa resah hati pun suram
Menahan lara rindu padanya
Segak gagah putera bistari
puteri manja kesayangan ratu,
Seri wajahmu igauan mimpi
senyum kerlingan penawar rindu,
Camar laut melayang rendah
tampak ikan lalu disambar,
Kasih padamu hinggap menyinggah
dalam pelukan bukanlah sebentar,
Tenang-tenang air di laut
sampan kolek mudik ke tanjung,
Hati terkenang mulut tersebut
budi yang baik rasa nak junjung,
Meninjau padi masak
batang kapas bertimbal jalan,
Hati risau di bawa gelak
bagai panas mengandung hujan,
Asap api di Tanjung Tuan
Kuala Linggi bakaunya rendah,
Harap hati kepada tuan
langit tinggi ku pandang rendah,
Dua puluh satu bilangan Melayu
satu likur bilangan Jawa,
sama-sama menanggung rindu
kalaupun mati kita berdua,
Walaupun jauh dipandang mata
cinta ku semai kasih sejati,
Biarpun jauh di seberang sana
kasih ku berubah tidak sekali,
Ku kutip bunga buat karangan
karangan diletak di atas peti,
Ingin ku sunting bunga di jambangan
buat penyeri di taman hati,
Ambil tali buat pengikat
Tali sabut panjang sedepa,
Bukankah janji telah diikat
kedatangan kanda ditunggu setia,
Hendak ke seberang naik penambang
perahu penambang tidak berpintu,
Usahlah kanda berhati bimbang
perhubungan kita mendapat restu,
Duduk berehat di pinggir kali
mengingat kekasih yang telah pergi,
Bukan ku bimbang kekasih kembali
takut luka berdarah kembali,
Mandi-manda di pinggir kali
kali jauh naik pedati,
Bukan setakat dia kembali
ingin pula merayu hati,
Petik mari buah ciku
ambil yang manis letak di peti,
Kenapa dinda berubah laku
adakah kasih bertukar benci,
Cantik indah suntingan melati
melati desa menarik sekali,
Apakah maksud dinda tak mengerti
bicara kanda dalam sekali,
Cantik ayu si gadis sunti
pandai pula menjahit jala,
Baru senang rasa di hati
air berkocak tenang semula,
Ikan haruan si ikan tenggiri
dibawa orang dari Linggi,
Padamu kanda ku perhambakan diri
bawalah daku kemana kau pergi,
-
▼
2009
(17)
-
▼
October
(17)
- pANtUN sELAMAT PAGi
- pANtUN seLAMAt MALAM
- pANtUN CiNtA
- PANtUN LAWAK
- pANtUN RAyA
- pANtUN TEKA-TEKi
- pANtUN AgAMA
- pANtUN NASiHAT
- pANtUN BUDi
- pANtUN kANAk-kANAK
- pANtUN jENAKA
- Pantun merupakan satu puisi Melayu sejati. Pantun ...
- pANtUN kASiH
- pANtUN pAtRiOT
- pANtUN kLASiK mELAyU
- pANtUN kepAHLAwANAN
- pANtUN aDAT
-
▼
October
(17)
Blog Archive
Followers
About Me
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment